Kala Takhta Ketua Parlemen Golkar Sulawesi Selatan Diincar Sang Anak Nasdem dan Gerindra

TRIBUN-TIMUR.COM- Kursi Partai Golongan Karya atau Golkar saat ini sebagai pimpinan tertinggi di parlemen Sulawesi Selatan diincar partai pecahan alias 'anak'.

Selama ini, sejak era sekretariat bersama alias Sekber berdiri tahun 1964 hingga reformasi, Golkar tak pernah sekali pun tergoyahkan di DPRD Sulsel.

Dalam catatan Tribun, Golkar sudah menguasai parlemen Sulawesi Selatan hampir 50 tahun.

Artinya, sudah lebih dari 10 pemilihan umum, golkar memenangkan kontestasi pemilihan anggota legislatif.

Padahal, dalam perjalanannya, Golkar terus saja pecah.

Bahkan, hampir setiap munas membuat organisasi bentukan perwira Angkatan Darat tahun 1964 ini pecah pasca reformasi.

Baca juga: Gerindra Tunjuk 5 Ketua Baru di Lumbung Golkar dan PPP Sulsel

Tahun 15 Januari 1999, mantan Panglima ABRI, Jenderal Edi Sudrajat membentuk Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).

Langkah Edi Sudrajat dalam buku The Golkar Way karya Akbar Tandjung, mantan ketum DPP Partai Golkar, membentuk partai yang berubah nama menjadi PKPI ini setelah menganggap Golkar yang dipimpin Akbar Tandjung kurang aspiratif dan reformis setelah hasil Munaslub Golkar 1998.

Sebelum itu, salah satu organisasi pendiri Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) pecah.

Salah satu kubu pun mendeklarasikan MKGR sebagai partai 27 Mei 1998.

0 Response to "Kala Takhta Ketua Parlemen Golkar Sulawesi Selatan Diincar Sang Anak Nasdem dan Gerindra"

Post a Comment