Kenapa Ibu Berhenti Memberi ASI Eksklusif untuk Bayinya Ini Kata Dokter

Suara.com - Ada beberapa sebab ibu berhenti memberi ASI eksklusif sebelum bayinya berusia enam bulan. Salah satunya ibu merasa jumlah ASI yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan si bayi.

Padahal menurut dokter gizi sekaligus peneliti ASI, Dr. Rina Agustina, bayi tidak harus langsung diberi ASI dalam jumlah banyak, karena ukuran perut bayi yang masih kecil.

ASI eksklusif adalah pemberian makan berupa ASI berusia 0 hingga 6 bulan, tanpa dicampur makanan apapun selama periode tersebut.

"Kenapa ASI eksklusif tidak diberikan, ternyata para ibu merasa bahwa ASI-nya itu kurang. Sehingga anak sering menangis," ungkap Dr. Rina saat memaparkan penelitiannya melalui diskusi IMERI Universitas Indonesia, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: Studi Penularan Corona Dari ASI, Dokter Kemenkes: Ibu Positif Covid-19 Boleh Menyusui

Dr. Rina juga menemukan banyak ibu merasa anak yang menangis, seolah menyiratkan pesan jika bayi butuh makanan lain selain ASI. Padahal kata Dr. Rina, bayi menangis tidak selalu menandakan kekurangan ASI.

"Pemikiran inilah yang seharusnya para ibu perlu mendapatkan edukasi lebih jauh," tutur Dr. Rina.

Berikut ini beberapa alasan lain para ibu putuskan berhenti berikan ASI eksklusif, berdasarkan hasil riset yang dilakukan di Banten dan sekitarnya di 2021:

  • Ibu merasa saat waktunya saja untuk distop.
  • Tidak cukup ASI yang dikeluarkan.
  • Ibu menganggap anak butuh snack.
  • Anggapan anak perlu tambahan makanan selain ASI.
  • Ibu merasa capek dan lelah.
  • Kejadian anak yang terlalu rewel.
  • Akibat ibu yang sakit.
  • Ibu yang mengalami kehamilan lebih cepat.
  • Sementara itu pemberian ASI eksklusif terus didorong pemerintah, guna memenuhi sasaran World Health Assembly (WHA), yaitu minimal 50 persen pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada tahun 2025 mendatang.

    Sedangkan studi dari The Global Breastfeeding Collective, pada 2017 menunjukkan bahwa satu negara akan mengalami kerugian ekonomi sekitar 300 miliar dollar AS per tahun, akibat rendahnya cakupan ASI eksklusif yang berdampak pada meningkatnya risiko kematian ibu dan balita serta pembiayaan kesehatan akibat tingginya kejadian diare dan infeksi lainnya.

    Baca Juga: Tata Cara Menyusui Bagi Busui yang Positif Terinfeksi Covid-19

    0 Response to "Kenapa Ibu Berhenti Memberi ASI Eksklusif untuk Bayinya Ini Kata Dokter"

    Post a Comment