Terpantau Pertama Kali Dara Laut dari Alaska di Perairan Cagar Alam Laut Kepulauan Karimata

TRIBUNJAKARTA.COM - Terdapat perairan-perairan di Indonesia yang digunakan burung laut untuk bermigrasi.

Bermigrasi adalah kegiatan berkala yang dilakukan oleh burung yang hidup di daerah dingin untuk mencari daerah yang hangat sebagai tempat mencari makan dan istirahat, agar tetap bertahan hidup.

Cagar Alam Laut (CAL) Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat menjadi salah satu lokasi untuk bermigrasi satu jenis burung laut yang populasinya rentan atau dianggap sedang menghadapi risiko tinggi kepunahan di alam liar, yaitu Dara-laut Aleutian (Onychoprion aleuticus).

[embedded content]

Tiga individu terpantau sedang bertengger pada kayu di atas air laut dan saat sedang terbang.

Jenis tersebut masuk dalam jenis satwa dilindungi Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah no 106 tahun 2018, karena populasinya yang rentan.

Menurut Kepala Resort CAL Kepulauan Karimata, SKW I Ketapang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Uray Iskandar, tidak banyak informasi mengenai keberadaan burung laut di CAL Kepulauan Karimata yang dilaporkan oleh BKSDA Kalimantan Barat atau pengamat dan peneliti burung laut di Indonesia.

Baca juga: Anies Posting Momen Damkar Selamatkan Burung Gereja Tersangkut di Tiang, Jakfire Beri Balasan

“Kami belum mendapatkan informasi terkait keberadaan jenis burung dara laut tersebut, meskipun kami sering melihat jenis dara-laut atau jenis cikalang yang sering terbang di wilayah ini. Laporan ini akan menjadi data yang penting untuk pengelolaan kawasan ke depannya,” jelas Uray dalam keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).

Uray menambahkan, BKSDA Kalimantan Barat dan Fauna & Flora International’s Indonesia Programme saat ini sedang melakukan kegiatan monitoring satwa laut serta mendata jenis potensi, dan ancaman yang ada.

Program monitoring dilakukan bersama dengan kelompok masyarakat binaan BKSDA Kalbar melalui pengembangan kegiatan sains khalayak atau citizen science.

Dara Laut Aleutian yang terpantau pertama kali Dara Laut Aleutian yang terpantau pertama kali (Istimewa/dokumentasi Fransisca Noni)

“Data ini akan kami bagikan kepada masyarakat yang nantinya akan melakukan kegiatan monitoring setiap bulannya di kawasan CAL Kepulauan Karimata sehingga menambah pengetahuan mereka. Selanjutnya masyarakat dapat membagikan informasi perjumpaan jenis burung laut ini atau jenis burung laut lainnya kepada peneliti atau mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan penelitian burung di kawasan ini,” tambah Uray.

Menurut pengamat burung laut dan National Biodiversity Monitoring Coordinator, Fauna & Flora International’s Indonesia Programme Fransisca Noni Tirtaningtyas, waktu bermigrasi setiap September hingga Maret akan digunakan sebaik-baiknya oleh burung laut untuk tetap bertahan hidup.

Baca juga: Mengenal Mahkota Burung Cenderawasih, Benarkah Bakal Jadi Suvenir di PON Papua 2021?

“Pulau-pulau kecil atau karang yang ada di dalam CAL Kepulauan Karimata sangat penting untuk tempat istirahat burung laut saat ada badai atau cuaca buruk. Oleh karena itu penting untuk menjaga keberadaan cagar alam ini,” jelas Noni.

Noni menambahkan bahwa jenis dara-laut Aleutian menjadi perjumpaan pertama di lokasi ini.

Berdasarkan penelitian dengan alat pelacakan satelit pada 2010 dan pengamatan burung sejak 1995 hingga kini, jenis tersebut hanya terpantau pada Sumatera Selatan, Pulau Bintan, Riau, Kalimatan Timur, Laut Celebes, Halmahera, Selat Sunda, Karimun Jawa, Teluk Jakarta, Bali, Halmahera, Timor, Flores, Laut Maluku, Selat Malaka, Teluk Ambon, Ternate, dan Nusa Tenggara.

0 Response to "Terpantau Pertama Kali Dara Laut dari Alaska di Perairan Cagar Alam Laut Kepulauan Karimata"

Post a Comment